JURNAL3.NET / SURABAYA – Sebanyak 1000 bidan mengikuti program edukasi dan intervensi stunting. Kegiatan yang digelar di Dyandra Convention Center Surabaya, Sabtu (11/2/2023) ini diikuti bidan daei wilayah Surabaya Raya, yaitu Surabaya, Gresik dan Sidoarjo.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menekankan pentingnya peran bidan dalam upaya pencegahan stunting di 1.000 hari pertama kehidupan anak.
Menurutnya, bidan merupakan sosok yang berada di garda terdepan yang dapat memberikan pendampingan, pengetahuan dan dukungan kepada para ibu sejak kehamilan hingga bayi berusia lima tahun.
“Ini tugas di antara kita semua. Harus terbangun sinergi yang sangat bagus antar berbagai pihak. Bidan berada di posisi yang tepat untuk mengemban peran ini,” ujarnya.
Terpenting, para bidan dapat memberi penyuluhan terkait pola asuh yang benar bagi para ibu.
Apabila para ibu mengonsumsi nutrisi yang cukup dengan pola hidup sehat, serta anak diasuh dengan penuh kasih sayang serta gizi tercukupi, maka risiko stunting dapat dihindari atau bahkan dihilangkan.
“Bidan ini peranannya sangat signifikan dalam penurunan angka stunting pada anak. Bidan adalah garda terdepan, ujung tombak tenaga kesehatan. Merekalah yang selalu mendampingi para ibu, baik semenjak awal kehamilan sampai sang anak mencapai usia lima tahun,” katanya.
Khofifah melanjutkan, prevalensi stunting di Jawa Timur butuh percepatan untuk mencapai target 14% di tahun 2024.
Diketahui, berdasarkan data Suvei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, saat ini tingkat stunting Jatim berada di angka 19,2%.
Di akhir, Gubernur Khofifah pun menyampaikan apresiasinya kepada para bidan yang selama ini telah turun tangan dalam upaya penurunan stunting.
Tak hanya membuka program ini, Gubernur Khofifah pun menyerahkan penghargaan untuk Dinas Kesehatan dan Ikatan Bidan Kab/Kota Terbaik dalam Upaya Penurunan Stunting oleh Gubernur Jawa Timur, didampingi Kepala Perwakilan BKKBN Jatim Maria Ernawati./*Red