JURNAL3.NET / SURABAYA – Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Bangga Kencana yang diadakan kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, menitikberatkan pada penurunan angka stunting di angka 14 persen pada Tahun 2024.
Pada rakerda yang diikuti 38 OPD/KB dan mitra strategis ini, disampaikan hasil kinerja BKKBN Provinsi Jawa Timur Tahun 2022, yaitu angka stunting yang turun sebesar 4.3 persen dari angka 23,5 persen pada tahun 2021 menjadi 19,2 persen pada tahun 2022.
Asisten 1 Pemprov Jatim, Benny Sampirwanto, saat memberikan sambutan mewakili Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengucapkan terimakasih atas kerja keras BKKBN dan mitra dalam bergotong royong membangun Provinsi Jawa Timur sehingga Jatim mampu menurunkan prevalensi stunting menjadi 19.2 persen pada tahun 2022 kemarin.
“Rakerda Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting merupakan kegiatan yang sangat penting dan sangat mendukung tercapainya visi dan misi Pemprov Jatim,” ujar Benny di rakerda yang digelar di Vasya Hotel Surabaya, Rabu (15/02).
Visi Pemprov Jatim, sambung Benny, adalah terwujudnya masyarakat Jatim yang adil, sejahtera, unggul dan berakhlak dengan tata kelola pemerintahan yang partisipatoris, inklusif melalui kerja bersama dan semangat gotong royong.
Sedangkan untuk misinya adalah terciptanya kesejahteraan yang berkeadilan sosial, pemenuhan kebutuhan dasar terutama kesehatan dan pendidikan, penyediaan lapangan kerja dengan memperhatikan kelompok rentan.
“Stunting adalah bom waktu yang jika kita biarkan maka akan lahir generasi yang tidak mampu bersaing baik secara fisik, mental, intelegensi, maupun sosial. Oleh sebab itu mari kita sama-sama bekerja dengan peran dan fungsi masing-masing agar amanat Pak Presiden dapat kita laksanakan yaitu 14 persen stunting di tahun 2024 mendatang,” tegasnya.
Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Maria Ernawati, menyampaikan, capaian Program Bangga Kencana pada tahun 2022 dimana TFR sudah 1,98 di bawah capaian nasional yang masih 2,1 dengan ASFR 15-19 tahun 31,34, Unmet Need 7,18 dan mCPR 67,24.
“Diperlukan gotong royong, sinergitas, kolaborasi berbagai unsur sebagaimana konsep pentahelix,” paparnya pada acara Rakerda Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Timur,” pungkasnya./*Red