JURNAL3.NET / PASURUAN – Intensitas hujan selama berjam-jam yang disertai angin kencang pada Selasa (21/02/2023) sore menyebabkan longsor dan membuat ribuan rumah di dua kecamatan di Kabupaten Pasuruan, terendam banjir.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, Ridwan Harris menjelaskan, ribuan rumah terdampak berada di Kecamatan Beji dan Gempol.
Untuk Gempol ada dua desa terdampak, yakni Desa Legok dan Desa Gempol. Dari dua desa tersebut, genangan paling tinggi terjadi di Desa Gempol, tepatnya di Dusun Tanjung hingga mencapai rata-rata 40-60 sentimeter.
Sedangkan Di Kecamatan Beji, setidaknya ada 4 desa langganan banjir, diantaranya Gununggangsir, Cangkringmalang, Kedungringin dan Kedungboto.
Dari keempat desa tersebut, banjir paling parah terjadi di Desa Kedungringin, dimana ketinggian air mencapai 70 sentimeter. Tepatnya di Dusun Kedungringin Tengah.
“Paling tinggi dan paling banyak rumah terdampak banjir di Desa Kedungringin, tepatnya di Dusun Kedungringin Tengah, karena rata-rata tinggi air banjir mencapai antara 20-70 sentimeter,” kata Harris, Rabu (22/02/2023).
Harris juga mengatakan banjir yang melanda dua kecamatan paling barat Kabupaten Pasuruan ini disebabkan karena meluapnya DAS Sungai Wrati yang tidak mampu menampung debit air.
Terutama dari wilayah Gempol, Prigen, Trawas dan sekitarnya. Murni karena intensitas hujan yang sangat deras di wilayah Gempol, Prigen, Trawas dan sekitarnya.
Sehingga ketika memenuhi DAS Sungai Wrati dan tak bisa menampung debit air yang begitu banyak, akhirnya meluber sampai ke pemukiman warga.
Meski ribuan rumah warga terdampak banjir, namun Harris menegaskan tidak ada korban jiwa dalam bencana yang satu ini./*Red