JURNAL3.NET / SURABAYA – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, surplus neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2023 meningkat dari 3,88 miliar dolar AS pada Januari 2023 menjadi 5,48 miliar dolar AS.
Direktur Eksekutif, Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono, Kamis (16/3/2023) mengatakan, Bank Indonesia memandang perkembangan ini positif bagi upaya untuk terus menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.
Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas lain guna semakin meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Surplus neraca perdagangan Februari 2023 utamanya didorong berlanjutnya surplus neraca perdagangan nonmigas.
Neraca perdagangan nonmigas tercatat surplus 6,70 miliar dolar AS didukung oleh tetap kuatnya kinerja ekspor nonmigas sebesar 20,21 miliar dolar AS.
Ekspor nonmigas yang tetap kuat terutama bersumber dari peningkatan ekspor produk manufaktur seperti mesin dan perlengkapan elektrik, dan ekspor berbagai produk kimia.
Kenaikan ekspor nonmigas juga tercatat pada komoditas berbasis sumber daya alam, seperti CPO, timah, serta besi dan baja, seiring harga komoditas global yang masih tinggi.
Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jepang tetap tinggi dan menjadi kontributor utama terhadap total ekspor Indonesia.
Selain ekspor nonmigas, surplus neraca perdagangan juga dipengaruhi sedikit menurunnya defisit neraca perdagangan migas dari 1,42 miliar dolar AS pada Januari 2023 menjadi 1,22 miliar dolar AS pada Februari 2023./*Red