JURNAL3.NET / SURABAYA – Laba PT Petrogas Jatim Utama (Perseroda), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemprov Jawa Timur, tahun buku 2022 tercatat naik 400% dibanding tahun 2021.
Hal itu terungkap dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT PJU untuk tahun buku 2022, pada Kamis (14/04) lalu di Kantor PT. PJU, Jl Pemuda Surabaya.
RUPST dihadiri pemegang saham, yaitu Pemprov Jatim (99,06%), diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Prov Jatim Mohammad Gunawan Saleh didampingi Kepala Biro Perekonomian Setda Prov Jawa Timur Budi Raharjo dan turut hadir Dirut PT Air Bersih Jatim, Joko Triono selaku pemegang saham 0,04%.Hadir pula Komisaris Utama PT PJU Husnul Khuluq.
RUPST dipimpin Buyung Afrianto selaku Direktur, dengan agenda utama RUPST adalah Pengesahan Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan tahun buku 2022 dan Pengesahan Penggunaan Laba PT Perseroan tahun buku 2022.
Direktur PT PJU, Buyung Afrianto, memaparkan laporan kinerja operasional dan keuangan perusahaan tahun 2022, yang berdasar hasil audit KAP memperoleh predikat wajar tanpa pengecualian (WTP).
Ini mencatat laba bersih sebesar Rp 131.180.514.569, meningkat 400 persen lebih dibanding tahun 2021 sebesar Rp 30.592.781.013.
“Alhamdulillah laporan keuangan PT PJU mendapat WTP. Ini patut kita syukuri seiring dengan perolehan laba tahun 2022 tersebut. Selain karena adanya peningkatan lifting pendapatan dari WK Cepu, juga manajemen melakukan perbaikan internal yaitu konsolidasi untuk peningkatan kondusivitas lingkungan kerja dan efisiensi operasional yang mencapai 40%,” kata Buyung.
Dampak positif dari kenaikan laba tersebut adalah naiknya setoran dividen PT PJU ke Pemprov Jatim sebagai pendapatan asli daerah (PAD), dari target Rp 16,5 Miliar naik menjadi Rp 20 Miliar, lebih tinggi dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 13,5 Miliar.
“Sebagai BUMD milik Pemprov Jatim sudah barang tentu kami berkewajiban memberikan manfaat bagi masyarakat Jawa Timur melalui setoran PAD dan multiplier effect lainnya yang sejalan dengan Nawa Bhakti Satya Ibu Gubernur,” katanya.
PT PJU, kata Buyung, pada tahun 2023 ini tetap optimistis dimana sejumlah usaha untuk memperoleh sumber pendapatan baru telah nampak.
Misal pendapatan dari pengelolaan PI10% WK Ketapang, kegiatan usaha gudang LPG 3kg kerjasama dengan PT Pertamina Retail di Mojowarno Jombang dan pengembangan Solar Panel.
Sebagian laba tahun 2022 berdasar keputusan RUPST disetujui juga untuk dipergunakan membiayai inovasi atau usaha pengembangan baru perusahaan, misal pengembangan CNG gas untuk industri, trading LPG dan condensate, pengembangan kawasan pelabuhan di Probolinggo.
Termasuk pengembangan solar panel mendukung program energi baru terbarukan (EBT) dalam Rencana Umum Energi Daerah (RUED) dan mendukung Surat Edaran Gubernur 671/630/124.5/2022 mengenai PLTS atap./*Red