JURNAL3.NET / SURABAYA – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur, Hudiyono menerima Kunjungan Kerja (Kunker) Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Provinsi Aceh di kantor Dinas Kominfo Jatim R. Command Center Lt. 2 Surabaya, Selasa (8/11/2022).
Kunker ini sebagai tindak lanjut perjanjian kerjasama program masing – masing Dinas Kominfo yang telah di tandatangani saat Misi Dagang dan Investasi Jatim di Banda Aceh, 25 Oktober 2022 lalu.
Kunker dihadiri oleh Sekretaris Dinas Kominfo dan Persandian Provinsi Aceh, Zulfikar, mewakili kepala dinas yang berhalangan hadir.
Zulfikar didampingi para Kepala Bidang (Kabid), yaitu Kabid Pengelolaan Komunikasi Publik, Alfajrian, Kabid Layanan E- Government, Hendri Dermawan, dan Kabid Teknologi Informasi dan Komunikasi, Iqbal Tawakkal.
“Tujuan pertama adalah tindak lanjut dari MoU antara Pemerintah Aceh dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Kemarin Gubernur Khofifah sudah berkunjung ke Aceh, dan kemudian Kadis Kominfo Jawa Timur, juga sudah berkunjung ke Dinas Kominfo Aceh membahas terkait dengan akan adanya perjanjian kerja sama antara Dinas Kominfo Aceh dengan Kominfo Jawa Timur. Kunjungan ini adalah kunjungan balasan kami,” ujar Kabid Layanan E- Government, Hendri Dermawan.
Menurut Hendri, ada beberapa program di Diskominfo Aceh seperti Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), pengelolaan Satu Data, keterbukaan informasi yang perlu dibahas dalam kerjasama.
“Hal – hal ini yang kemudian dikomunikasikan mana kelebihan di Jawa Timur, mana kekurangan di Aceh, mana kelebihan Aceh dan kekurangan di Jawa Timur, sehingga antara dua pemerintah daerah ini saling berbagi knowledge dan sama – sama maju,” terangnya.
Dari Kunker ini diharapkan mampu menghasilkan capaian target 2023 yang jelas dan sesuai tercantum dalam perjanjian kerja sama antar Diskominfo Aceh dan Jawa Timur.
Sebagai contoh, Jatim bisa belajar dan mengadopsi pengelolaan media ruang di Aceh yang sudah menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Pemprov Aceh.
“Kalau di Jawa Timur kan belum menjadi PAD. Maka, strategi Pemprov Aceh dalam rangka mendapatkan PAD dari media luar ruang tadi seperti apa itu yang perlu dipelajari oleh Jawa Timur,” terangnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Diskominfo Jawa Timur, Hudiyono. Ada beberapa program Diskominfo Jatim yang juga bisa diadopsi Diskominfo Aceh, salah satunya tentang aplikasi.
“Ini yang harus ditata antara Dinas Kominfo Aceh dengan Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur. Di Jatim ada hampir 348 aplikasi yang bisa diakses melalui sistem single sign on,” kata Hudiyono.
Saat ini, kata Hudiyono, Diskominfo Jatim tengah mengembangkan satu data berbasis Big Data dengan meningkatkan SDM Statistisi. Ia berharap, dengan Kunker ini dihasilkan kerja sama yang telah disepakati./*Red