JURNAL3.NET / PASURUAN – Kantor Wilayah IV Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Jatim melakukan inspeksi mendadak ke Dinas Pekerjaaan Umum (DPU) Bina Marga Kab. Pasuruan, terkait dugaan monopoli Pengadaan Langsung (PL).
Sebanyak 5 petugas KPPU Jatim, Selasa (02/01/2022), mendatangi kantor Bina Marga di komplek Pemerintahan Kabupaten Pasuruan di kawasan Raci, Kecamatan Bangil, Pasuruan.
Kedatangan tim KPPU Jatim ke Bina Marga Kab. Pasuruan ini adalah untuk meminta klarifikasi dan penjelasan soal temuan dugaan monopoli proyek Pengadaan Langsung oleh sejumlah rekanan yang diduga difasilitasi oleh Bina Marga Kab. Pasuruan.
Tim KPPU Jatim dipimpin oleh Ratmawan Ari, bermaksud menemui Kepala Dinas Bina Marga Kab. Pasuruan, Ir. Hanung Widya Sasangka. Namun, tim KPPU Jatim diterima oleh Sekretaris Dinas, Cahyo Fajar.
Ratmawan Ari, kepada Jurnal3, mengungkapkan, pihaknya meminta penjelasan soal dugaan monopoli paket Pengadaan Langsung, terkait indikasi temuan, satu perusahaan bisa memenangkan PL hingga 10 pekerjaan.
“Kami menanyakan dan mereka memiliki penafsiran sendiri soal alasan dibalik sebuah perusahaan bisa memenangkan PL dengan banyak pekerjaan,” ungkap Ari.
Karena Bina Marga Kab. Pasuruan dinilai memiliki penafsiran sendiri soal aturan pengadaan langsung, maka KPPU Jatim akan meminta penjelasan lengkap dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
“Mereka punya penafsiran sendiri soal batasan maksimal 5 dan aturan pengadaan langsung. Kita masih pegang asas praduga tak bersalah dan penafsiran mengenai aturan penunjukkan langsung akan kita tanyakan ke LKPP,” tegas Ari.
Untuk diketahui, ditemukan dugaan praktik monopoli yang diduga difasilitasi Dinas Bina Marga Kab. Pasuruan, dalam sejumlah paket Pengadaan Langsung (PL) sejak 2021-2022.
Dugaan monopoli itu tampak dari ketidak-laziman rekanan Bina Marga Kabupaten Pasuruan dalam memenangkan paket PL, yang diduga diberikan kepada rekanan-rekanan binaan mereka.
Diantaranya;
CV Arfa Nevada pada tahun 2021, mendapat 10 paket
CV Nanin Jaya pada tahun 2021 mendapat 8 paket
CV Bintang Pamenang pada tahun 2022 mendapatkan 9 paket
CV Cahaya Jaya Abadi pada tahun 2022 mendapat 9 paket
CV Sopoen pada tahun 2022 mendapat 8 paket
Selain diduga melanggar Undang No. 5 Tahun 1999, Pasal 22, dugaan tindakan monopoli yang difasilitasi DPU Bina Marga Kabupaten Pasuruan.
Bina Marga Kabupaten Pasuruan sendiri menolak dituduh melakukan praktik monopoli. Ditemui Jurnal3, Selasa (27/12/2022) lalu, Sekretaris Dinas PU Bina Marga Kabupaten Pasuruan, Cahyo Fajar, membantah tudingan itu.
Mantan Kabid Pembangunan Bina Marga ini memiliki versi sendiri dan menyatakan semua proses PL dilakukan sesuai prosedur yang ada.
“Aturannya maksimal 5 iya. Tapi setelah satu pekerjaan selesai, bisa lanjut ke paket pekerjaan lainnya. SKP dalam waktu bersamaan bisa dikerjakan. Aturan boleh dalam kurun waktu 1 tahun,” klaim Cahyo.
Menurut Cahyo, semua tergantung masa kontrak berakhir, sehingga bisa melanjutkan untuk kontrak yang baru.
“Semuanya dilaporkan ke aplikasi SIKAP (Sistem Informasi Kinerja Penyedia). Jadi karena sudah ada slot yang kosong, maka bisa diisi pekerjaan baru, baik fisik atau pengadaan,” terang Cahyo.
“Slot maksimal memang 5. Tapi begitu ada yang kosong, maka bisa diisi baru. Tapi harus lapor ke aplikasi, kalau tidak lapor, maka dianggap itu fiktif,” pungkasnya.
Ketua Umum Forum Rekanan Pengadaan Barang dan Jasa Konstruksi (FORSAJI) Indonesia, Ali Zaini, mengatakan, ada alur dan mekanisme dalam pelaksanaan tata kelola pengadaan langsung.
Yakni paket-paket harus masuk SIRUP (Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan) berbasis Web (web based) yang fungsinya sebagai sarana atau alat untuk mengumumkan Rencana Umum Pengadaan (RUP), yang diumumkan ke publik.
“Sudah diumumkan ke SIRUP atau belum? ,” tanya Ali.
Menurutnya, Pengadaan Langsung ada regulasinya, yakni NPT (Nilai Pekerjaan Tertinggi), dimana regulasi ini untuk mengukur kemampuan.
“Bicara perusahaan, tentu punya kemampuan dasar. Dalam satu putaran bisa saja dapat 10 paket. Pertanyaan kami untuk Bina Marga Kab Pasuruan, memang nggak ada ya perusahaan lain, kok satu perusahaan bisa dapat 10 paket,” pungkas Ali./*Rizal Hasan