Pemdes Wotansari Gresik Kembangkan Wisata Waduk Citani

JURNAL3.NET / GRESIK – Pemerintah Desa (Pemdes) Wotansari, Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik mengembangkan Kawasan Ekonomi Desa berupa wisata desa yang dipusatkan pada sebuah waduk desa yang diberi nama Waduk Citani (Cinta Petani) dengan investasi awal sebesar Rp300 juta untuk areal 2.500 meter persegi dari total areal tiga hektare.

Waduk Citani yang kini menjadi pusat aktivitas warga khususnya untuk berwisata dengan dilengkapi sedikitnya 10 gazebo dan perahu guna mengitari waduk termasuk ada 10 warung termasuk Warkop Noni milik BUMDES Giri Asih. KED Waduk Citani resmi beroperasi pada 24 Desember 2022 lalu.

Kepala Desa Wotansari, Haryono menyatakan,  mulai akhir tahun 2022 telah menggagas pengembangan kawasan ekonomi desa sebagai pusat kegiatan dan perekonomian.

Rencana awalnya adalah pasar desa, tetapi setelah bermusyawarah dengan sejumlah pihak, disepakati yang dikembangkan adalah wisata desa dan lokasi yang ditetapkan di waduk desa bernama Waduk Cinta Petani disingkat Citani.

“Waduk Citani kini telah menjadi Kawasan Ekonomi Desa Wotansari yang beroperasi akhir 2022 lalu secara sederhana,” kata Haryono,di Waduk Citani, Senin (16/1/2023).

Haryono yang didampingi Sekretaris Desa Wotansari, Kasman menyatakan, untuk nilai investasi awal berasal dari bantuan keuangan Pemerintah Kabupaten Gresik.

BK (bantuan keuangan) Pemkab Rp300 juta ini digunakan untuk menata dan membangun kawasan waduk dan pengadaan gazebo termasuk membangun 10 stan warung serta membangun taman.

“Untuk sementara kawasan yang dikembangkan masih terbatas seluas 2.500 meter persegi atau seperempat hektar dari total lahan wisata desa yang dialokasikan seluas 30.000 meter persegi alias 3 hektar,” ungkap Hariyono.

Pemdes Wotansari, kata Hariyono, tengah mencoba untuk mendesain site plain kawasan wisata ini secara keseluruhan, sehingga lahan tiga hektar itu bisa cukup untuk pengembangan wisata berbasis alam.

“Alhamdulillah Kawasan Waduk Citani ini berada di areal persawahan dan suasana alam desa masih sangat kental tampak sekali,” terang Haryono yang merupakan Pimpinan Petani Tebu Rakyat Kawasan Gresik, Mojokerto, Lamongan dan Sidoarjo itu. /*Red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 5 seconds