JURNAL3.NET / JAKARTA – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak berharap Kick Off Forum World Water di Bali tahun 2024 menjadi platform yang esensial bagi seluruh pemangku kepentingan.
“World Water Forum menjadi platform esensial untuk seluruh isu mengenai air secara global yang melibatkan semua pemangku kepentingan,” kata Wagub Emil setelah menjadi pembicara dalam acara Kick Off Meeting 10 Th World Water Forum yang dilaksanakan selama 2 hari pada 15-16 Februari di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (15/2/2023).
Disampaikan Wagub Emil, Forum World Water yang akan dilaksanakan di Bali pada tahun 2024 merupakan ajang pertemuan internasional terbesar terkait sektor air.
Nantinya, forum tersebut dihadiri oleh seluruh negara di dunia, mulai kepala negara hingga pemerhati air dan masyarakat umum.
“Saya ucapkan selamat kepada Kementerian PUPR yang menjadi host dalam forum internasional ini untuk menampilkan sekaligus menghadirkan bukan saja pakar melainkan praktisi air dari beberapa negara di dunia,” tuturnya.
Dijelaskan Wagub Emil, forum world water bertujuan untuk mengangkat kepedulian mengenai tantangan terkini di sektor air dan membahas sekaligus menginisiasi solusi nyata terhadap hal tersebut. Sebab, cukup banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi dan diselesaikan terkait air.
“Masih banyak isu-isu terkait air yang menjadi pekerjaan rumah untuk diselesaikan secara bersama-sama,” ungkapnya.
Dihadapan moderator Benedito Braga dan co moderatir Firdaus Ali, Wagub Emil mengatakan tema diskusi membahas politik.
Memang, kata dia, politik adalah prasyarat untuk bisa mengelola air dengan adil dan berkelanjutan.
Sebab, sejatinya, di forum World Water menjadi momentum yang tepat untuk menyampaikan persoalan air di tingkat Kota maupun Kabupaten.
“Masih banyak sekali isu yang harus dipastikan kemudian ada prinsip-prinsip yang disepakati bersama dan jangan sampai menjadi komoditas politik yang kepentingan jangka pendek dan kepentingan golongan. Bukan yang mencerminkan pengelolaan yang lestari dan berkeadilan,” tuturnya.
Menurutnya, penting untuk menyampaikan aspirasi mengenai isu atau persoalan air di Jatim. Isu atau persoalan air tidak hanya dibahas di atas kertas. Akan tetapi harus memikirkan bagaimana memberikan solusi konkrit di lapangan secara bersama-sama. Sebab, di daerah Jatim masih banyak isu air yang kemudian membuat gesekan antara pemerintah, investor dan masyarakat./*Red