Gubernur Khofifah: Percepat Pertumbuhan Industri Hijau di Jatim

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa foto bersama peserta Gebyar Kreativitas dan Inovasi Industri di Jawa Timur yang digelar di Graha Unesa Surabaya./*KominfoJatim

JURNAL3.NET / SURABAYA –  Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengharapkan adanya percepatan pertumbuhan industri hijau di Jatim.

Untuk itu, dia mengukuhkan Forum Industri Hijau Jatim dalam kegiatan Gebyar Kreativitas dan Inovasi Industri di Jawa Timur yang digelar di Graha Unesa Surabaya, Jumat (28/7/2023).

Pembentukan Forum Industri Hijau ini dilakukan berdasarkan SK Gubernur Jawa Timur Nomor 188/297/KPTS/013/2023.

Forum itu sebagai wadah dalam membangun komunikasi dan kolaborasi dengan berbagai stakeholder. Hal itu juga menjadi wujud keseriusan Pemprov Jatim dalam mewujudkan green industry di Jawa Timur.

“Forum Industri Hijau tersebut dibentuk untuk mempercepat pertumbuhan industri hijau di Provinsi Jawa Timur yang mengedepankan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan,” kata Khofifah.

Acara tersebut juga dihadiri 1.000 peserta mulai asosiasi industri, akademisi, Lembaga sertifikasi industri hijau, Lembaga penelitian industri hijau, Lembaga keuangan, dan bidang perindustrian.

Khofifah berharap, dengan adanya Forum Industri Hijau ini akan mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberi manfaat bagi masyarakat.

Dia mengatakan bahwa sudah saatnya semua stakeholder bersama-sama menjadi bagian dari transformasi menuju pembangunan industri berkelanjutan dengan mendukung penciptaan industri yang ramah lingkungn.

“Sehingga diharapkan daya saing industri Jawa Timur semakin meningkat di kancah global,” ujar Khofifah.

Dia juga menegaskan bahwa dalam rangka pemanfaatan sumber daya alam khususnya di sektor industri, maka peralihan Business as Usual (BAU) menjadi industri hijau menjadi isu penting dan mutlak untuk segera dilaksanakan. Hal itu juga sebagai upaya tercapainya efisiensi produksi serta menghasilkan produk hijau.

Terlebih saat ini Indonesia juga tengah berupaya mewujudkan Indonesia Net Zero Emission melalui Pertumbuhan Ekonomi Hijau dengan Skenario Pembangunan Rendah Karbon diperlukan Komitmen dan kolaborasi multipihak untuk mencapai pembangunan ekonomi berkelanjutan.

“Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pemicu bagi industri lain dalam mewujudkan industri hijau di Jawa Timur yang semakin berkembang dan memberikan manfaat yang signifikan terhadap pertumbuhan industri hijau serta meningkatkan sinergitas untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Jawa Timur,” pungkas Gubernur Khofifah.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim, Iwan, menandaskan bahwa saat ini di Jatim ada 344 perusahaan yang sudah mendapatkan standar industri hijau. Sedangkan yang sudah punya sertifikat industri hijaunya baru ada 11 industri.

“Yang tadi menerima penghargaan dari Ibu Gubernur adalah perusahaan yang sudah punya sertifikat industri hijau. Ibu membentuk forum dan mengakselerasi supaya yang 344 segera punya sertifikasi industri hijau,” tandasnya.

Forum ini harus sudah bekerja untuk mempercepat pencapaian perusahaan yang mendapatkan sertifikasi industri hijau sebanyak banyaknya.

Sebab untuk mencapai sertifikasi tersebut banyak variabelnya, dari mulai bahan baku sampai proses ke hilirirasi itu harus semua ada standarnya untuk mendapatkan sertifikasi industri hijau.

“Kalau misalkan aktif dengan pembinaan dari kita, saya kira tidak masalah, kalau merasa sudah punya standar indikator varibael industri hijau dari kementerian dianggap sudah selesai padahal dari beberapa negara di Eropa itu minta sertifikatnya dari barang-barang itu dan itu syarat mutlak dari beberapa negara,” tegasnya. /*Red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 5 seconds