JURNAL3 | JAKARTA – Pertemuan antara Luhut Binsar Panjaitan dengan Prabowo Subianto dinilai sebagai misi menghadang Gatot Nurmantyo untuk maju sebagai Capres alternatif 2019.
Sinyalir itu diungkapkan pengamat Politik Sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago. Ia menjelaskan peluang Gatot sebagai capres sangat ditakutkan oleh petahana, apalagi jika Gerindra benar-benar memfasilitasi Gatot.
Pangi menilai, ketakutan ini didasari elektabilitas Gatot yang masih terus menanjak. Sementara dalam beberapa survei Prabowo dan Jokowi hanya di bawah 50 persen.
“Yang ditakutkan adalah apabila Gatot maju dan Prabowo menjadi king maker-nya, karena Gatot momentum emas dan pertumbuhan elaktabilitasnya masih terus naik,” ungkapnya, Senin (09/04).
Soal Prabowo menjadi king maker tak perlu diragukan, ia sukses mengantar Jokowi sebagai gubernur DKI yang dipasangkan dengan Ahok. Setelah itu Prabowo juga sukses mengantarkan Anies menjadi gubernur DKI.
“Dari pertemuan tersebut Luhut minta Prabowo maju sebagai capres. Ada yang setting agar kembali terulang film lama yaitu head to head Jokowi vs Prabowo. Kalau Gatot Anies dipasang oleh Prabowo, atau Gatot dan TGB, lain cerita nanti hasilnya,” lanjutnya.
Pangi menambahkan peluang majunya Gatot akan lebih besar dibandingkan Prabowo. Penilaiannya bukan berarti mengecilkan kepemimpinan Prabowo namun sebagai oposisi, yang ingin merebut kursi kepemimpinan nasional dan seseorang yang memiliki pengaruh kuat, baiknya Prabowo mengusung dua nama lain selain dirinya.
“Potensi dan kans mengalahkan Prabowo ada pada dua sosok tersebut. Kalau Anies belum mau maka bisa posisi Cawapres diambil oleh TGB,” tutupnya.@andiherman