JURNAL3 / JAKARTA – Mantan pendiri Partai Keadilan Sejahtera (PKS) seperti Anis Matta dan Fahri Hamzah bersiap mendeklarasikan Partai Gelombang Rakyat (Gelora).
Rencana tersebut diungkap Fahri Hamzah yang juga mantan Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019, kepada wartawan melalui whatsapp.
Fahri mengatakan kalau dirinya telah meluncurkan logo Partai Gelora di jejaring medos, dan membuat sejumlah atribute berupa bendera, topi dan kaos dengan logo Partai Gelora.
“Termasuk struktur partai juga sudah terbentuk sampai ke daerah. Kita main pelan aja dan InsyaAllah nanti tanggal 10 kami akan deklarasikan,” katanya lagi.
Ditanya soal nasib Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI), menurut Fahri, Garbi akan tetap berdiri sebagai ormas, sementara Partai Gelora dibentuk justru berasal dari aspirasi teman-teman di GARBI juga. Memang diakuinya, banyak yang mengira bahwa partai ini merupakan transformasi dari organisasi kemasyarakatan GABRI yang juga didirikannya bersama Anis Matta pada 2017 silam.
“Partai Gelora ini berasal dari aspirasi teman-teman di Garbi juga. Mereka berpikir, setelah membuat ormas, apa salahnya juga mendirikan partai politik. Nah, muncullah ide-ide (membentuk Partai Gelora) ini. Mudah-mudahan, akan kami konkretkan di lapangan,” ujarnya.
Sedang mengenai nama Gelora atau Gelombang Rakyat ini, ujar Fahri, terinsipirasi dari keinginan membangunkan kembali apa yang telah lama tertidur, yakni kejayaan bangsa. Selain itu, juga terinspirasi dari Rodrigo Koxa seorang peselancar ombak besar dan olahragawan air ekstrem berkebangsaan Brasil.
“Rodrigo itu pemegang rekor ombak terbesar yang pernah diselancari di Nazar, Portugal, pada 8 November 2017. Inspirasi dari Rodrigo Koxa itu: jangan takutgelombang rakyat akan mendorong kita melaju ke depanmenjadi yang tercepat dan menangmari bersama Gelora Indonesia menjemput kejayaan Bangsa” sebut Fahri Hamza.
Fahri menargetkan partai barunya (Gelora) nanti ikut dalam pesta demokrasi pemilihan kepala daerah 2020. Karena menurutnya, banyak anggota partainya nanti yang memiliki potensi untuk menjadi kepala daerah.
“Iya itu diantaranya karena banyak diantara teman-teman itu kepala daerah petahana, atau orang yang punya peluang jadi kepala daerah. Sehingga mereka ingin set up dulu organisasinya. Untuk maju bersama-sama dengan partai lain,” pungkasnya.@salsa