JURNAL3 / SURABAYA – Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristianto, mengungkapkan, ada bakal calon walikota Surabaya yang mendaftar lewat pintu DPP PDIP. Bahkan, kata Hasto, Tri Risma sendiri yang mendaftarkan sang calon walikota itu. Lalu, siapa dia?
Namun Hasto menutup rapat informasi soal siapa sosok yang didaftarkan Risma ke DPP PDIP tersebut. Bahkan, Hasto juga tak mengungkap apa alasan kenapa Risma tidak mendaftarkan jagoannya itu ke DPC PDIP Kota Surabaya.
“Daftar bisa di DPC atau DPP, nggak ada masalah. Kan nanti rekomnya juga dari DPP,” ujar Hasto.
Lalu siapakah dia? Yang pasti, yang didaftarkan Risma ke DPP PDIP itu adalah sosok yang diinginkan Risma sebagai suksesornya. Mungkinkah Eri Cahyadi (Kepala Bappeko Surabaya) atau Hendro Gunawan (Sekkota Surabaya)?
Keberadaan Risma di kepengurusan DPP PDIP menjadi salah satu keuntungan bagi jagoan yang diusung Risma. Peluang jagoan Risma untuk mendapatkan tiket rekomendasi Ketua Umum juga terbuka lebar.
Sejak dibukanya penjaringan bakal Cawali dan Cawawali Surabaya mulai 5 September 2019, ada 18 orang pendaftar melalui PDIP. Ada yang kader asli PDIP, ada pula aktivis dan pengusaha. Kader PDIP yang mendaftar adalah Whisnu Sakti Buana, Dyah Katarina, Armudji, dan Eddy Tarmidi Widjaya.
Sedang politisi non PDIP diketahui ada nama Fandi Utomo, mantan anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat yang menyeberang ke PKB. Lainnya aktivis, seperti Ony Setiawan (GMNI), Lia Istifhama (keponakan Gubernur Jatim Khofifah), Dwi Astutik (Muslimat NU), Chrisman Hadi (seniman), Warsito (HKTI/pengusaha), Haries Purwoko (Pemuda Pancasila/pengusaha).
Ada purnawiran TNI AL, yakni Laksda TNI (Purn) Untung Suropati (mantan Kadispen TNI AL). Selebihnya kalangan professional/pengusaha, seperti Sutjipto Joe Angga, Sri Setyo Pertiwi, Mega Jaya Agus Tjandra, Ahmad Wahyuddin, dan Gunawan.@sal