JURNAL3 – Pasukan Iran resmi meluncurkan serangan balasan atas kematian Komandan Garda Revolusi Iran, Qassem Soleimani. Pangkalan AS di Irak menjadi sasaran rudal mereka pada Rabu dinihari (8/1) waktu setempat.
Cendekiawan muda Nahdlatul Ulama (NU) Zuhairi Misrawi menilai serangan tersebut merupakan bagian dari mandat yang diberikan rakyat Iran untuk menegakkan keadilan atas kemartiran Qassem Soleimani.
“Iran sedang menjalani masa-masa revolusi 1979, melawan keangkuhan AS,” tegasnya dalam akun Twitter pribadi, Rabu (8/1).
Ketua DPP Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) itu juga menyebut serangan yang dilancarkan Iran telah menggertak nyali Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang dalam beberapa hari ini mengancam Iran.
Apalagi, baru-baru ini dukungan Trump melemah setelah dimakzulkan oleh DPR AS.
“Dan Trump sekarang sedang menonton pembalasan Iran di tengah dukungan publik AS yang rendah terhadap dirinya. Trump terjebak dalam dilema,” ujarnya.
Iran menjadikan pangkalan militer AS di Irak sebagai traget serangan rudalnya. Ini merupakan kelanjutan dari sikap parleman Irak yang ingin AS segera keluar dari Irak.
“Iran memfasilitasi sikap itu dengan serangan udara. Warga Irak mendukung secara politik. Ini jelas taktik jitu,” urai Zuhairi.@sal