PDIP seolah-olah tempatkan Hasto jadi martir

JURNAL3 / JAKARTA – Ada tanda tanya besar di balik manuver Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ke sejumlah lembaga seperti Dewan Pengawas KPK, hingga ke Bareskrim Polri usai operasi tangkap tangan (OTT) KPK terhadap Komisioner KPU, Wahyu Setiawan.

“Ini tentu ada sesuatu, apa yang ditakuti PDIP untuk dibongkar?” kata pengamat politik Igor Dirgantara.

Ia menduga, manuver PDIP berkenaan dengan kasus OTT KPK yang juga melibatkan politisi PDIP, Harun Masiku yang masih buron. Terlebih belakangan ada dugaan keterlibatan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto dalam kasus tersebut.

“Kalau saya lihat, dugaannya PDIP berusaha agar Hasto tidak ditangkap, jadi seolah-olah menempatkan (Hasto) kayak korban, kayak martir. Yang ingin dicegah itu dugaan keterlibatan Hasto. Dari awal Hasto juga sudah bilang jadi korban framing,” sambungnya.

Hal lain yang bisa dimaknai dalam manuver PDIP yakni upaya membungkam sejumlah pegiat antikorupsi yang vokal terhadap isu pelemahan KPK.

Pembungkaman tersebut dilakukan dengan cara memperlihatkan bahwa ada ketegasan KPK dalam menindak politisi, termasuk PDIP sebagai partai penguasa.

“Salah satu aktor yang melemahkan KPK kan Jokowi dan kedua DPR. Itu sudah jadi rumusan untuk kalangan pegiat antikorupsi. Jadi skenarionya cuma ribut di awal, semacam bluffing politik yang dimainkan, nanti adem kembali,” tutupnya.@sal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 5 seconds