ITS Kembangkan Wisata Desa Berbasis Virtual Tour

JURNAL3/MOJOKERTO – Dampak Pandemi covid-19 ini masih banyak memengaruhi aktivitas masyarakat, salah satunya sektor pariwisata. Beradaptasi kondisi saat ini, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) merancang virtual tour untuk membantu promosi wisata kepada masyarakat luas.

Okta Putra Setio Ardianto, menjelaskan, wisata lembah mbencirang yang terletak di Desa Kebontunggul, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto ini sebagai objek wisata yang dipilih dalam proyek Abmas kali ini. Salah satu wisata berbasis desa, wisata lembah mbencirang dibangun dan diupayakan atas swadaya masyarakat sekitar.

“Hal tersebut, latarbelakang pembuatan virtual tour ini karena dinilai sangat membantu dan memberikan dampak baik kepada pihak pengelola. Dengan ini, masyarakat akan sadar bahwa wisata yang dikelola desa juga mampu bersaing dengan wisata lain yang dikembangkan oleh swasta,”imbuh Okta, sapaan akrabnya.

Okta, menjelaskan inovasi virtual tour yang digarap timnya ini menggunakan teknologi foto 360 derajat. Teknologi ini bersifat interaktif dan imersif, sehingga dapat membuat masyarakat merasakan kunjungannya ke Lembah Mbencirang terasa nyata. Seluruh foto 360 derajat dari wisata Lembah Mbencirang ini, diakui Okta diambil secara mandiri tanpa menggunakan citra satelit.

Selain itu, dosen yang mempunyai bidang keahlian arsitektur lingkungan ini menjelaskan bahwa timnya mengaplikasikan teknologi foto 360 derajat ini melalui sudut pandang darat dan udara. Foto yang diambil dari udara membuat masyarakat dapat melihat secara utuh lokasi wisata walaupun hanya secara virtual. Terlebih lagi, Okta dan timnya turut menggunakan grafis yang kekinian sebagai pendukung. “Hasilnya adalah desain virtual tour yang eksklusif dan kekinian,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Okta menyebutkan bahwa perancangan virtual tour yang dimulai sejak Juli 2021 ini masih akan terus dikembangkan oleh timnya hingga akhir tahun.

“Nanti akan dioptimalkan untuk pelaporan, publikasi, promosi, juga pembuatan publikasi ilmiah,” papar lulusan Magister Arsitektur ITS ini.

Disebutkan Okta, terlihat beberapa dampak positif pembuatan virtual tour kepada masyarakat setempat. Peran mereka dalam pengambilan foto dan video wisata Lembah Mbencirang membuat masyarakat mengenal dan belajar mengenai pentingnya multimedia.

Selain itu, kebanggaan yang muncul karena memiliki teknologi virtual tour diharapkan mampu mendukung proses promosi. “Selanjutnya akan ada perputaran ekonomi jika promosinya berhasil,” jelasnya.

Meski dihadapkan kendala, Okta dan timnya berharap tujuan awal pembuatan virtual tour wisata Lembah Mbencirang dapat tercapai. Dengan promosi yang baik, Okta dan timnya ingin wisata Lembah Mbencirang dapat semakin dikenal. Selain itu, Okta juga berharap teknologi virtual tour ini menjadi motivasi bagi pengelola wisata.

“Akan baik jika teknologi ini menjadi tolok ukur baru dalam kegiatan promosi tempat wisata,”pungkasnya.

Sebagai informasi, pengabdian masyarakat ini merupakan bentuk kerja sama Okta dengan tiga dosen Departemen Desain Interior dan dua dosen Departemen Studi Pembangunan ITS. Mereka adalah Caesario Ari Budianto, Thomas Ari Kristianto, Anggra Ayu Rucitra, Arfan Fahmi, dan Deti Rahmawati. Disebutkan Okta, program ini juga melibatkan enam mahasiswa Departemen Desain Interior angkatan 2018. */Syaiful Hidayat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 5 seconds