Pemerintah RI Bakal Bangun Hunian Tetap Terdampak Semeru

Wapres Ma’ruf Amin, Menteri LHK, Wamen PUPR, Kepala BNPB bersama Forkopimda Jatim melakukan zoom meeting di Juanda (sumber ari Jatim telusur)

Jurnal3.net / Sidoarjo – Pemerintah bakal bangun sementara bagi para pengungsi APG Gunung Semeru di area perhutani seluas tanah 9,44 Ha di Desa Oro-Oro Ombo, kecamatan Pronojiwo dan luas 81,55 Ha di Desa Candipuro.

Wakil Presiden RI KH. Ma’ruf Amin bersama Forkompimda Timur melakukan Zoom Meeting dengan Forkopimda kabupaten Lumajang yang berada di Posko Tanggap Darurat Bencana Alam, Awan Panas dan Guguran (APG) Gunung Semeru di VIP Pemprov Bandara Juanda, Sidoarjo.

Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin memimpin rapat bersama Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V/Brawijaya, Mayjend TNI Nurchahyanto dan Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta, dan diikuti oleh Forkopimda Kabupaten Lumajang yang berada di posko darurat bencana alam APG gunung Semeru.

Hal ini dilakukan lantaran gunung semeru yang hari ini kembali melakukan aktivitas dengan mengeluarkan APG. Kegiatan diawali dengan penyampaian Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Menteri LHK), Siti Nurbaya terkait relokasi masyarakat terdampak, lahan perhutani diperbolehkan untuk digunakan selama 20 tahun.

“Kementerian PU sudah dapat bekerja di lapangan dan ditetapkan atas nama pemerintah Kabupaten Lumajang, selanjutnya bisa dikerjakan oleh Bupati dan jajaran,” ucapnya. Kamis, (16/12) kemarin lalu.

Selanjutnya, Wakil Menteri PUPR, Jhon Wempi Wetipo juga menyampaikan, terkait dengan rencana relokasi pembangunan hunian sementara (huntara), dan hunian tetap bagi masyarakat terdampak, perlu dukungan dari Pemprov dan Pemda, guna memperlancar jalannya rekontruksi, dan dibutuhkan data yang akurat sehingga relokasi dapat tepat sasaran.

“Fasilitas jalan dan jembatan sementara dirancang untuk membuat yang terbaik,” sambungnya.

Ketua Baznas, Noor Achmad menyampaikan, terkait dengan dukungan serta bantuan dana yang diperuntukan dalam penanganan serta relokasi warga yang terdampak.

“Sementara sudah terkumpul dana kurang lebih 15 miliar yang nantikan akan dapat bermanfaat untuk masyarakat Lumajang, akan diserahkan ke Bupati lumajang,” imbuhnya.

Wakil Presiden RI juga berkesempatan berdialog dengan masyarakat kecamatan Candipuro, guna memberikan semangat dan motivasi.

Wakil Presiden menyampaikan, pemerintah telah menyiapkan tempat atau hunian sementara maupun tetap, dan dicarikan tempat aman dari bencana alam, namun masih dekat.

Ucapan terima kasih disampaikan dari masyarakat, kepada pemerintah yang terus membantu serta membangunkan tanggul dan hunian bagi masyarakat yang terdampak.

Kegiatan dilanjutkan dengan paparan dari Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, terkait dengan rencana ke depan hunian masyarakat terdampak sebagai berikut.

“Korban yang meninggal dunia 48 orang, pencarian 9 orang, jumlah pengungsi 10.655 jiwa, Masa tanggap darurat 14 hari, namun karena aktivitas gunung masih akan dirapatkan dan apabila diperlukan akan dilanjutkan, Transisi peralihan rekontruksi dan rehabilitasi, akan dibangunkan hunian sementara bagi masyarakat yang terdampak yang dibangun dibelakang lahan hunian sambil menunggu hunian tetap dari pemerintah.

Infrastruktur dan fasum sudah bertahap dilakukan pembersihan dan perbaikan, rencana dibuat jembatan gantung untuk R2, penyambung Pronojiwo dan Lumajang sudah menyiapkan jalur alternatif, Logistik cukup sampai kurang lebih 1,5 bulan, mengimbau kepada donatur agar menyerahkan dalam bentuk dana atau material, Pembangunan tanggul sudah dikerjakan, terjadi pembelokan sungai aliran lahar yang mengarah ke pemukiman nantinya akan dikembalikan kepada jalur semula,” jelasnya.

Dansatgas Kolonel Inf Irwan Subekti menyampaikan, di wilayah Lumajang yang terdampak langsung 2 kecamatan, dimana 1 fasilitas umum yang sangat penting memutuskan hubungan jalur darat antara kecamatan Pronojiwo dengan kecamatan Candipuro.

Situasi level 2 waspada, diharapkan warga mengikuti arahan dari pemerintah. 7 hari pertama, fokus pencarian dan evakuasi perpanjangan 3 hari serta perpanjangan ke 2.

“Alat berat digunakan untuk membuat jalur baru, guna mengembalikan aliran menuju ke alur yang semula, yaitu alur bondeli utara maupun selatan. Pembuatan tanggul-tanggul di kampung renteng, untuk menghalau aliran lahar yang datang,” sambungnya.

Terpisah, Bupati Lumajang, Thoriqul Haq mengatakan, lokasi yang nantinya digunakan untuk relokasi terletak pada dua tempat, yaitu di desa Oro-Oro Ombo, kecamatan Pronojiwo, dengan luas tanah 9,44 Ha dan desa Candipuro, dengan luas 81,55 Ha untuk rencana pembangunan hunian sementara dan hunian permanen.

“Design tata ruang betul-betul terintegrasi, village ada CCTV guna menjamin keamanan serta pembangunan kandang terpadu, guna menjamin income harian masyarakat terdampak,” paparnya.

“Bantuan dari Baznas sebanyak 15 Miliar akan dimanfaatkan sepenuhnya guna tahapan relokasi masyarakat terdampak,” ungkap Thoriq.

Kegiatan diakhiri dengan penyerahan donasi dari Baznas sebesar 15.000.000.000 kepada Kabupaten Lumajang yang diperuntukkan relokasi masyarakat terdampak. (dayat).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 5 seconds