LP Maarif NU Latih Pustakawan Manajemen Berbasis Otomasi

Surabaya (Jurnal3.net) – Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama (LP Maarif NU) Kota Surabaya membekali para pustakawan SMP-MTs, SMA-MA dan SMK LP Maarif NU Surabaya manajemen perpustakaan berbasis otomasi.

Pembekalan itu bekerjasama dengan Yayasan Iqro Semesta dan Dinas Perpustakaan & Kearsipan Kota Surabaya berlangsung di kantor LP Maarif NU Surabaya Jalan Makam Peneleh, 74-76, Genteng, Surabaya, Sabtu (15/1/2022).

Ketua LP Ma’arif NU Kota Surabaya, Moh Kholil, mengatakan pembekalan tersebut sebagai upaya untuk membangkitkan minat literasi siswa di tengah arus digitalisasi.

Menurut dia, kunci peradaban dunia adalah membaca. Sehingga perlu adanya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) pustakawan maupun pustakawati untuk memenejemen perpustakaan sekolah berbasis digital.

“Jangan kemudian karena sekolah Islam apalagi sekolah NU perpustakaannya hanya apa adanya. Harus kita bangun sebagus mungkin agar anak-anak bisa gemar membaca dan menggali pengetahuan melalui perpustakaan,” kata pria yang akrab disapa Kholil ini.

Kholil menjelaskan era digitalisasi 5.0 perpustakaan sekolah harus menguasai manejemen perpustakaan berbasis IT untuk mendorong literasi siswa. Sebab, membaca adalah awal permulaan untuk mengetahui ilmu.

“Kita memiliki landasan ideologis ‘Iqro’ bismirobbikal ladzi kholaq’ bagaimana anak-anak kita bisa gemar membaca dan memperkaya literasi itu sudah perintah Allah SWT dalam Alquran yang tentunya ini menjadi tugas kita untuk mendorong minat baca siswa,” terangnya.

Sementara itu, Kabag Pembinaan & Pengelolaan Perpustakaan Kota Surabaya Dani Arijanti, mengapresiasi pelatihan menejemen tersebut.

Arijanti mengatakan Pemkot Surabaya memiliki program untuk pengembangan perpustakaan sekolah di Surabaya untuk memenuhi standard nasional. Salah satunya, berkerja sama dengan lembaga pendidikan dibawah naungan Maarif NU.

Arijanti menambahkan dalam pelatihan manejemen perpustakaan sekolah tak hanya membangkitkan minat baca siswa. Namun, juga untuk menumbuh kembangkan kekreatifan siswa.

“Kita juga memiliki berbagai program untuk pembinaan dan pelatihan pengelolaan perpustakaan agar menjadi standard nasional. Selain itu, kita juga mengembangkan perpustakaan tak hanya untuk budaya baca, tapi juga untuk kegiatan yang menghasilkan karya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Arijanti menegaskan pentingnya pengelolaan perpustakaan dengan manajemen yang baik, meski di Surabaya masih terdapat perpustakaan yang tidak berstandar nasional namun pengelolaannya harus baik agar para siswa nyaman dan betah saat berada di perpustakaan.

“Meskipun tidak banyak buku, minimal tempatnya itu rapi agar siswa ini merasa nyaman saat dalam perpustakaan,” pungkasnya. (dayat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 5 seconds