Distributor, Jangan Tunda Penyaluran Minyak Goreng

Jurnal3.net/Mojokerto – Kelangkaan minyak goreng masih krisis di sejumlah kabupaten/kota di Jawa Timur. Hal ini terjadi pasca pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pun ikut memberika atensi masalah ini.

Gubernur Khofifah meminta distributor minyak goreng tidak menunda-nunda penyaluran minyak goreng sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan. Menurutnya, jika kita cinta masyarakat dan tanah air Indonesia, mari beri terbaik untuk masyarakat, bangsa, dan negara.

“Seperti diketahui, HET minyak goreng per liternya yang telah ditetapkan sejak tanggal 1 Februari lalu adalah Rp 14.000 per liter untuk minyak goreng kemasan premium. Rp 13.500 untuk minyak goreng kemasan sederhana, dan Rp 11.500 untuk minyak goreng curah,” kata Khofifah, Mojokerto, Senin (21/2/2022).

Khofifah menjelaskan, di pasar baik pasar tradisional maupun modern masih terjadi kelangkaa. Di pasar tradisional harganya jauh lebih diatas HET.

“Jangan  ditunda atau ditimbun demi cuan. Segera distribusikan ke seluruh pasar. Kasihan masyarakat, apalagi saat ini tengah dalam situasi pandemi. Ini juga menjadi parameter kecintaan kita kepada masyarakat, bangsa dan negara,”jelas Khofifah dalam keterangan tertulis, Surabaya, Rabu (23/2/202).

Khofifah pun meminta satgas pangan untuk melakukan pelacakan dan penelusuran benang kusut distribusi minyak goreng ini. “Saya berharap distributor mengikuti aturan yang telah ditetapkan pemerintah,”ungkapnya.

Khofifah menambahkan, dalam sidaknya ke sejumlah pabrik minyak  goreng, diketahui tidak ada pengurangan produksi. Menurut dia, seharusnya  kelangkaan tidak perlu terjadi karena produksi minyak goreng per bulan  untuknJatim mencapai 63.000 ton.

Sementara total konsumsi per bulan hanya sebanyak 59.000 ton. Artinya, seharusnya Jatim mengalami surplus sebanyak 4.000 ton per bulan.

“Benang kusut ini harus segera diurai. Jangan dibiarkan berlarut-larut. Apalagi, tidak lama lagi kita memasuki Bulan Ramadhan,” ucap Khofifah.

Kepada seluruh kepala daerah, Khofifah juga meminta untuk mengintensifkan pemantauan di lapangan dan segera menggelar operasi pasar minyak goreng  secara berkelanjutan jika kelangkaan terus terjadi.

“Ini penting, untuk bisa terus memastikan supply pasok sehingga memberikan kemudahan sekaligus meringankan daya beli bagi masyarakat,”ucapnya. (syaiful)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 5 seconds