JURNAL3.NET / MOJOKERTO – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meninjau Rest Area Gunung Gedangan Mojokerto. Rest Area tersebut menjadi wadah bagi pedagang makanan dan UMKM/IKM, industri kreatif, serta jasa massage bagi warga tuna netra di daerah sekitar Mojokerto, Jumat (11/3/2022) kemarin lalu.
Terdapat 53 stand foodcourt dan UMKM, seperti kios angkringan yang menjual aneka rasa nasi bakar, bernuansa tradisional yang dicicipi oleh Khofifah.
Di lokasi ini, ada juga penerima zakat produktif yang juga merupakan pelaku usaha ultra mikro dan bisnis mikro yang kiosnya bertempat di lantai 2.
Saat peninjauan, Khofifah pun memberikan pujiannya atas kelengkapan fasilitas dan keberagaman pelaku UMKM termasuk yang telah menggunakan Q-RIS yang ada di Rest Area tersebut. Apalagi di tempat tersebut tidak hanya tersedia makanan dan minuman, tetapi juga ada inkubator bisnis, stan usaha sepatu, kerajinan pahatan Monumen Tribhuwana Tunggadewi berwarna emas dan patung tanah liat potret wajah sang Gubernur karya salah seorang seniman.
“Rest area ini keren sekali. Saya nilai fasilitasnya lengkap, pelaku UMKMnya juga beragam. Meski didominasi oleh makanan, area perhentian ini juga berfungsi sebagai inkubator bisnis yang menjual hasil kerajinan lokal seperti batik, tas, dan aksesoris,” ujar orang nomor satu di Jatim itu.
“Tak hanya itu, terdapat pula produk sepatu dan ukiran khas Mojokerto yang dikurasi dalam stan Putra Mojopahit. Semua ini adalah karya yang gayanya khas Mojokerto, mengangkat tema-tema Majapahit yang nuansanya Nusantara sekali,” pujinya, dalam keterangan resmi yang diterima jurnal3.net, Senin (14/3/2022) hari ini.
Selain itu, lanjut Khofifah, rest area ini juga mempertemukan kebutuhan pengendara yang lelah dengan jasa pijat tunanetra. Jasa pijat tunanetra ini merupakan bagian dari anggota Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Mojokerto.
Ia mencontohkan, para pengendara yang berpergian dan butuh sesaat bersantai dapat menggunakan jasa pijat tunanetra di Rest Area tersebut.
“Kalau lelah berpergian dan butuh untuk rileks sesaat, dapat mampir dan menggunakan jasa pijat yang disediakan oleh Pertuni Mojokerto ini,” ungkapnya.
Menurut Khofifah, semua yang tersedia pada rest area ini adalah bentuk pemberdayaan yang baik dan produktif untuk masyarakat. Pasalnya, memberdayakan pengusaha kecil dan kaum difabel. Artinya Pemerintah Kota Mojokerto turut memberdayakan masyarakat di sekitar, sehingga bisa mengungkit perekonomian kota ini.
“Pemberdayaan seperti ini sangat penting sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Jatim dalam pemulihan dari dampak Covid-19,” pungkasnya. (syaiful)