JURNAL3.NET/SURABAYA – Politik identitas diyakini akan semakin marak kedepannya. Menurut Koordinator Wilayah Surya Muda Moderat (Samudra) Jatim Fitroh Nadyah yang juga merupakan aktivis mahasiswa Surabaya memprediksi politik identitas dapat menjadi tren pelanggaran yang semakin marak digunakan dalam pesta demokrasi.
Fitroh pun melihat faktor penyebab politik identitas yaitu adanya pemahaman yang belum tuntas soaI menjaga toleransi dalam berdemokrasi.
Dalam beberapa tahun terakhir banyak terjadi praktik politik identitas dalam pesta demokrasi di Indonesia, sehingga dengan kejadian tersebut perlu kita tolak politik identitas dalam pesta demokrasi Indonesia mendatang.
Adapun yang menjadi landasan penolakan tersebut yaitu kita belajar dari pengalaman polarisasi pemilu 2014, Pilkada DKI 2018, Pilpres 2019.
“Kita perlu perlu menolak politik identitas demi menjaga stabilitas dan harmonisasi politik dan demokrasi Indonesia,” jelasnya kepada awak media. Selasa, (26/7/2022) hari ini.
Di sisi lain, Fitroh pun mengajak pemuda dan masyarakat Indonesia membentuk satgas anti politik identitas untuk berperan dalam menciptakan iklim politik yang damai dan kondusif tanpa memandang suku, ras, agama.
Terakhir, Fitroh berpesan kepada generasi muda untuk memilih pemimpin berdasarkan kapasitas, rekam jejak, bukan SARA.
“Berharap masyarakat bisa merayakan perbedaan dan menjadikannya suatu potensi dalam pembangunan demokrasi,” *Syaiful Hidayat