JURNAL3.NET / JAKARTA – Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan jajarannya untuk kembali meraih kepercayaan masyarakat yang mulai menurun sejak insiden pembunuhan Brigadir J.
Ia pun mengimbau jajarannya di Polri untuk sebisa mungkin menghindari berbagai pelanggaran yang dapat mencoreng citra institusi.
“Ini terkait dengan masalah kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri dan ini menjadi pertaruhan bersama. Oleh karena itu, hal ini yang tentunya menjadi catatan penting dan saya minta untuk betul-betul bisa ditindaklanjuti,” kata Sigit mengawali pengarahannya melalui video conference kepada seluruh jajaran seperti dikutip Antara.
Sigit menjelaskan kepercayaan publik terhadap institusi Polri belakangan ini menurun terutama setelah munculnya peristiwa penembakan Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo yang berlokasi di Duren Tiga.
Padahal, ia menuturkan sebelum peristiwa itu terjadi atau tepatnya sekitar bulan Desember hingga Juli, kepercayaan publik terhadap Polri telah meningkat. Hal itu didasarkan pada data beberapa lembaga survei.
Adapun Sigit menyebut meningkatnya kepercayaan publik yang terbaru didorong sejumlah faktor, yakni adanya rangkaian kegiatan Hari Bhayangkara 2022 yang diisi dengan berbagai macam kegiatan positif dan berhasil menyentuh seluruh lapisan masyarakat.
Namun, ia menyayangkan tren positif kepercayaan publik terhadap Polri mengalami penurunan setelah adanya peristiwa Duren Tiga.
Tetapi di sisi lain, kepercayaan publik kepada Polri, kata Sigit, kembali meningkat setelah adanya komitmen pengusutan perkara secara tuntas, mulai dari pembentukan tim khusus, penonaktifan beberapa anggota dari jabatan sebelumnya, mengusut dugaan pelanggaran kode etik, hingga menetapkan tersangka pada kasus itu, seperti dikutip Antara.
“Tentunya masih ada beberapa kegiatan yang saat ini sedang kami laksanakan terkait dengan kasus tersebut, dan ini adalah pertaruhan institusi Polri, pertaruhan marwah Polri,” katanya.
Ia pun memastikan Polri akan terus mengusut tuntas kasus itu tanpa ada yang ditutup-tutupi sesuai dengan instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Tidak akan ada yang ditutup-tutupi, semua kami buka sesuai fakta, ungkap kebenaran apa adanya, jadi itu yang menjadi pegangan kami,” pungkas Sigit./*Riris Hikari