JURNAL3 | JAKARTA – Beredarnya petisi online bertajuk, “Bubarkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan,” bersamaan dengan perayaan ulang tahun ke-44 partai itu di Assembly Hall JCC, Senayan, Jakarta, kemarin. Ribuan netizen merespons petisi online yang beredar luas di media sosial seharian kemarin tersebut.
Petisi bubarkan partai berakronim PDI Perjuangan itu dibuat pada laman Change.org. Petisi yang ditujukan kepada Mahkamah Konstitusi (MK) itu dibuat oleh seseorang mengatasnamakan Abyan Karami.
Hingga kemarin sore pukul 18.17 wib atau sekitar 19 jam sejak dimuat di dunia maya, petisi tersebut telah ditandatangani lebih dari 6.109 orang.
Pada pengantar petisi, Abyan menulis, pembubaran PDI Perjuangan layak dilakukan karena melanggar ketentuan UUD 1945 dan Pancasila. “Bubarkan PDIP karena sudah melanggar UUD 45. Partai politik secara langsung ikut melanggar konstitusi dan Pancasila, jika tetap mengusung dan membela penista agama. Konsekuensi tegas bagi partai pendukung yang telah melanggar ketentuan UUD 1945 dan Pancasila, layak dibubarkan,” tulisnya merujuk kasus Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang mencalonkan diri menjadi gubernur DKI Jakarta periode kedua pada pilkada 2017.
Petisi itu juga ramai dikomentari khalayak netizen pada laman Change.org. Di antaranya, akun Suherman Herman mendukung pembubaran PDI Perjuangan. “Saya ingin PDI Perjuangan dibubarkan karena telah melanggar dan mengubah UUD ’45,” katanya.
Akun Didi Sandiki juga mendukung isi petisi tersebut. Dia menilai, kader PDI Perjuangan banyak terlibat kasus korupsi. “Partai ini sangat korup,” tulisnya.
Senada, Taufiq Qurrohman mengaitkan kerjasama yang terjalin antara PDI Perjuangan dengan Partai Komunis China, “PDIP banyak melakukan kegaduhan, menebar fitnah, terindikasi mendukung komunisme.”
Demikian juga pendapat dr. Desra Erwin Aiyuzi. Menurutnya, cukup alasan MK membubarkan PDI Perjuangan. “Partai yang isinya orang-orang yang tidak memiliki ideologi seperti rakyat Indonesia kebanyakan.”
Tindak-tanduknya kontroversial dan mengundang banyak kemarahan rakyat kecil. “Berlindung di balik (nama besar) Proklamator Indonesia, padahal mereka menghancurkan apa yang telah Proklamator bangun,” komentarnya.
Akun Muhamad Firdaus malah menuding PDI Perjuangan sebagai reinkarnasi Partai Komunis Indonesia (PKI), “PDIP adalah partai reinkarnasi PKI. Mau bukti…?? Lihat di Youtube, udah banyak ko!!”
Akun Andi Darussalam mengatakan, dengan membela lantang terdakwa kasus dugaan penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama, sudah sepantasnya PDIP dibubarkan. “Tidak pro rakyat dan membela penista agama (Ahok),” ungkapnya.
Akun Siti Nadiyanti mengatakan, kebijakan PDIP lebih sering tidak sesuai slogan partai wong cilik. Menurut dia, PDIP tidak pro rakyat kecil, “Tidak berpihak ke wong cilik… penuh drama…”
“Semakin hari,msemakin tidak merakyat,” timpal akun Husin Baagil.
Sedangkan, akun Sri Widodo menilai, lebih baik petisi pembubaran tidak perlu dibuat. Namun lebih baik yang pro pembubaran PDIP tidak memilih PDIP pada Pemilihan Umum 2019. “Sebetulnya sih nggak perlu dibubarkan. Karena orang-orang tidak akan tersebar lagi, dikotakin aja dan rakyat jangan lagi pilih PDIP….,” sarannya.
Selain di laman Change.org, ribuan netizen pada media sosial Twitter juga ramai mengomentari petisi tersebut.
Netizen @susahingatnya menilai, masuk akal muncul petisi pembubaran partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu. “Buat petisi yuk #bubarkan PDIP, tidak mendidik sama sekali,” cuitnya.
Akun @soullufthansa menyindir beberapa kader PDIP, “Orang pinter yang sakit jiwanya.”
Akun @hafidz_ary malah melontarkan dua pilihan, membubarkan PDIP atau menurunkan Presiden Joko Widodo. Seperti diketahui, Presiden Jokowi diusung oleh PDIP, “Turunkan Jokowi atau bubarkan PDIP?”
Akun @tanahdatar1945 mengaku siap mendukung petisi pembubaran PDIP, “Petisi Bubarkan PDIP ada nggak? Mau tanda tangan neh.”
Akun @Monyongpreside1 mengatakan, meskipun Ketua Umum PDIP seperti menenangkan Presiden Jokowi terkait keadaan negeri, namun dia tidak percaya.
“Mega suaranya coba redakan ketakutan JKW, tapi rilnya ummat mayoritas sudah tidak mau ditipu lagi. Petisi bubarkan PDIP sudah mengudara,” tulisnya.
Akun @TaurusAdalahAku mengajak netizen mendukung petisi tersebut, “Hayuuukk tanda tangan petisinya… *OmManaPetisinyaOm”.
Menanggapi petisi “Bubarkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan,” Ketua DPP PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno menganggapnya hanya dagelan. “Saya belum tahu ada petisi itu. Secara demokrasi (petisi) itu boleh saja. Namun itu akan menjadi dagelan,” ujarnya saat dikontak Rakyat Merdeka, tadi malam.
Menurut dia, petisi tersebut tidak sesuai dengan keadaan PDIP sebagai partai pengusung Presiden saat ini. “Sebagai partai dan pengusung Presiden serta pemenang Pemilu 2014, sangat aneh jika ada pihak yang ingin membubarkan (PDIP). Itu sama saja mimpi di siang bolong,” katanya.
Dia mengaku akan meminta pihak berwajib untuk menelusuri siapa yang membuat petisi tersebut. “Karena saya ditanya soal ini, saya akan mencari tahu petisi itu. Nanti kita meminta kepada pihak berwajib untuk menelusurinya,” pungkasnya.@red