Opini  

Strategi Memulihkan Ekonomi, Pasca Pandemi Covid-19

Oleh. Syaiful Hidayat

Hampir setahun, virus korona di Indonesia masih berjalan sampai detik ini. terus, selalu menambah dan meningkat secara cepat dan pesat. Hanpir, seluruh Rumah Sakit Indonesia penuh dengan kasus-kasus positif virus korona, semakin meningkat dan bertambah.

Dan, semakin banyak peningkatan pula potensi pemerintah untuk melakukan berbagai pembatasan produksi terhadap mobilitas. Artinya, dampak terhadap investasi akan semakin mendalam. Titik berat ini adalah bagaimana cara mengendalikan penyebaran covid-19. Jika kasus covid-19 terus melonjak dengan tinggi maka stimulus yang diberikan untuk pemulihan investasi tidak bakal efektif.

Ambil contoh indeks harga saham gabungan (IHSG). Selama masa pandemi, pergerakan saham menurun secara tajam. Berdasarkan data CNBC pada tanggal 28 Januari 2021 mengatakan bahwa saat ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan melemah sebesar minus 31,003 atau minus 0,5% dan indeks LQ45 ditutup lemah dengan sebesar minus 3,744 atau minus 0,39%.

Hingga, Indeks Harga Saham Gabungan dan indeks LQ45 saat ini berada dalam zona pertumbuhan negatif. Kemarin, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ditutup lemah 0,05 persen. Jauh lebih rendah hari ini, tanggal 28 Januari 2021 mencapai melemah dengan minus 0,5 persen,

Penurunan kinerja pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan sangat terlihat dari tingkat votalitas yang turun secara drastis. Dari 0,05 persen menjadi dengan minus 0,5 persen selama masa pandemi covid-19. Meskipun, masih menjadi perhatian pusat berbagai sektor yang terbesar bagi para investor, proporsi sektor investasi ini sangat berpengaruh terhadap pemulihan ekonomi di Indonesia.

Dalam kondisi penurunan, akan mengalami berdampak bagi para investor dalam berinvestasi saham merupakan salah satu gejala deinvestasi dini yang dialami Indonesia dalam satu dekade terakhir. Maka, kondisi seperti ini perlu diwaspadai mengingat sektor perekonomian maupun investasi merupakan kunci mendorong pemulihan ekonomi secara nasional yang lebih tinggi dan meningkat hingga menciptakan lapangan pekerjaan.

Bicara pemulihan ekonomi, pembenahan dalam berinvestasi merupakan salah satu menjadi tolak ukur maupun pilar yang sangat berpengaruh dan sangat penting. Sebab, sektor tersebut mampu menyerap lapangan pekerjaan di Indonesia. Hal itulah, bagian penting dalam struktur pembenahan investasi tersebut.

Kenapa demikian? Karena sektor investasi ini akan berpengaruh secara langsung terhadap pemulihan ekonomi tersebut. Secara umum, memang tidak hanya berpengaruh secara jangka pendek melainkan berpengaruh pada jangka panjang sampai hingga adanya berkelanjutan.

Oleh sebab itu, upaya ini harus memberhentikan pembatasan persebaran pandemi covid-19 ini sangat penting. Masalahnya, banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah baik pusat maupun daerah untuk memberhentikan pembatasan persebaran covid-19. Salah satunya, menjaga protokol kesehatan, menjaga jarak 1 meter, mencuci tangan dengan mengalir air, dan memakai masker saat keluar rumah.

Hampir setahun ini, covid-19 ini masih merebak, sedangkan respon dari masyarakat masih banyak kurang kepedulian atau kepekaan terhadap pembatasan-pembatasan yang diterapkan oleh pemerintah baik pusat maupun daerah. Apalagi, pandemi ini dibiarkan maka tidak akan selesai bakal menjadi trend dalam jangka waktu panjang kedepan.

Akhirnya, insentif yang dilakukan oleh pemerintah untuk sektor investasi akan menjadi kurang efektif karena adanya covid-19 terus naik setiap saat, setiap detik, maupun setiap waktu. Ketika semakin besar kasus covid-19 maka terpaksa pemerintah melakukan pembatasan dengan ketat demi melangsungkan pemulihan ekonomi maupun investasi.

Memang, program vaksinasi covid-19 telah datang dan sudah berjalan di Indonesia. Namun, apakah itu bakal memberikan dampak positif terhadap pemulihan investasi? Belum tentu akan bisa memberikan dampak positif tetapi kita berharap bisa memberikan dampak yang baik. Oleh karena itu, kembali pada program vaksinasi covid-19 bisa efektivitas yang salah satunya kelancaran distribusi dan keampuhan program vaksin covid-19.

Dengan adanya program vaksin, kita bisa berprediksi ada dua macam strategi terkait pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) 2021 yang lebih baik lagi. Skenario terburuk yaitu program vaksin ini berjalan dengan lambat distribusinya yang masih kurang maka pergerakan indeks harga saham gabungan akan terdampak dengan buruk maupun tidak efisien. Namun, skenario terbaik yaitu jika program vaksin berjalan dengan cepat maka kita bisa memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia akan mampu mencatat antara pertumbuhan 6-7 persen.

Oleh karena itu, perlu kita ketahui bahwa dengan adanya skenario terbaik pada melaksanakan program vaksin kepada seluruh masyarakat di Indonesia. Selama ini, banyak masyarakat yang menolak adanya kehadiran program vaksin covid-19. Hal itulah, perlu adanya edukasi atau sosialisasi kepada masyarakat Indonesia dengan cara baik dan mudah menerima.

Apabila, kita melakukan strategi melalui edukasi atau sosialisasi mengenai pembatasan-pembatasan covid-19 ini. Pasti, masyarakat akan menerima dengan positif dan respon dengan cepat. Selan itu juga, membantu pergerakan-pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) agar mampu naik ke level menguat kembali seperti semulanya  (*).

*Penulis adalah Mahasiswa S-2 Manajemen Keuangan Pascasarjana, Unesa (syaifulh456@gmail.com).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This will close in 5 seconds